FOCUS GROUP DISCUSSION: PEMETAAN SUBSTANSI PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UMKM DI KAMPUNG TUDUNG
Keywords:
Focus Group Discussion (FGD), Keberlanjutan, UMKM, Desa Online, Pelatihan.Abstract
Focus Group Discussion (FGD) merupakan salah satu metode untuk mengumpulkan data atau pengumpulan data yang melibatkan diskusi kelompok kecil dengan peserta yang memiliki karakteristik atau pengalaman tertentu. Fokus grup diskusi ini ditujukan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan potensi-potensi serta permasalahan-permasalahan yang terjadi yang ada di desa Grujugan Kebumen. FGD dilakukan dengan mengadakan diskusi antara pihak-pihak untuk dapat mengidentifikasi kekuatan, potensi, peluang dan kelemahan-kelemahan yang ada di Kampung Tudung dan hasilnya dipergunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah-langkah strategis demi kemajuan Kampung Tudung. Desa Grujugan di Petanahan Kebumen merupakan desa yang kaya akan potensi pariwisata alam yang indah dan produk lokal berupa anyaman bambu yang dihasilkan berupa Tudung, dan selanjutnya disebut dengan nama Kampung Tudung. FGD dilakukan antara LP2M, WWTC (Widya Wiwaha Training Center) STIE Widya Wiwaha dengan kelompok masyarakat yang ada di desa Grujugan yang terdiri dari Tim Perangkat Desa, Tim Kelompok Darwis, Tim Pemuda Karang Taruna, Tim Desa Online, dan Ketua Pemasar Produk Tudung. Kegiatan ini merupakan program Kerjasama Pengabdian kepada Masyarakat antara LP2M, WWTC dengan Desa Grujugan Petanahan Kebumen. Hasil dari FGD ini diperoleh informasi-informasi antara lain permasalahan-permasalahan yang terjadi diantaranya: Bidang Ekonomi, khususnya potensi pengembangan UMKM yang masih terbuka luas dan menjadi prioritas utama, Pokdarwis, Produksi dan Pemasaran digital yang belum maksimal dan memadai. Dari permasalahan yang terjadi selanjutnya dipetakan untuk mendapatkan saran dan solusi sebagai dasar untuk membuat program PkM diwaktu yang akan datang.
References
[1] E. Babbie, The Basic of Social Research (Fourth Edition). 2008.
[2] W. Boateng, “Evaluating the Efficacy of Focus Group Discussion (FGD) in Qualitative Social Research,” International Journal of Business and Social Science, vol. 3, no. 7, 2012.
[3] L. H. Piliang, “Umkm Penggerak Roda Perekonomian Nasional,” Public Administration Journal, vol. 8, no. 1, pp. 1–8, 2024.
[4] I. Insiatiningsih, L. Ambarwati, P. Priyastiwi, D. Saputra, and N. Setyawati, “Membangun Desa Online Melalui Pelatihan Konten Digital Di Desa Grujukan, Petanahan, Kebumen,” BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 1, no. 12, pp. 1218–1227, 2024, doi: 10.62335/3bqyr689.
[5] I. Ma’rifah, B. R. I. W, E. I. Rizqi, and N. Kustiningsih, “Pengaruh Marketplace Dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Kreatif Pada Umkm D’Elixir,” Jurnal Revenue : Jurnal Ilmiah Akuntansi, vol. 2, no. 2, pp. 349–356, 2022, doi: 10.46306/rev.v2i2.78.
[6] H. Q. Karima, N. A. S. Nugraha, S. Khomsah, and S. Wijayanto, “Peningkatan Kapasitas Pokdarwis Pada Tata Kelola Desa Wisata Kampung Tudung Di Desa Grujugan Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen,” IJCOSIN: Indonesian Journal of Community Service and Innovation, vol. 3, no. 1, 2023, doi: 10.20895/ijcosin.v3i1.943.
[7] P. E. Putrawan and D. M. J. Ardana, “Peran Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Dalam Pengembangan Pariwisata Di Desa Munduk Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng,” Locus, vol. 11, no. 2, 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Insiatiningsih, Ary Sutrischastini, Evi Rosalina Widyayanti, Suci Utami Wikaningtyas, Lilik Ambarwati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.