HAMBATAN PENYERAPAN ANGGARAN PADA BALAI BESAR VETERINER WATES
DOI:
https://doi.org/10.32477/jrabi.v1i1.315Keywords:
Tahapan penyiapan anggaran, Tahapan perencanaan, Tahapan monitoring dan evaluasi, penyerapan anggaranAbstract
Berdasarkan evaluasi capaian serapan anggaran di Balai Besar Veteriner Wates (BBVet Wates) tahun 2016 – 2019 capaian serapan anggaran di BBVet Wates belum optimal, dan hal ini berdampak pada anggaran yang tidak bisa terserap dan harus dikembalikan ke negara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada serapan anggaran di BBVet Wates dan mencari upaya yang bisa dilakukan agar serapan anggaran di BBVet Wates bisa memenuhi target. Lokasi penelitian mengambil tempat di BBVet Wates Yogyakarta, terhadap sebelas informan yang terkait langsung dengan pengelola anggaran dan capaian serapan anggaran. Teknik penelitian menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan format wawancara semi terstruktur. Analisis data berupa reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada capaian serapan anggaran di BBVet Wates adalah 1) Tahapan penyiapan anggaran: Dokumen pengadaan bahan kimia, peralatan habis pakai, belanja modal dan bangunan, serta b) Kurangnya koordinasi antara tim Perencana, Tim pengadaan dan PJ kegiatan. 2) Tahapan perencanaan: a) Dokumen perencanaan, b) Adanya kegiatan prioritas nasional yang bersifat top down dan turun pada tahun berjalan. c) Pengadaan bahan kimia dan peralatan habis pakai waktu realisasi tergantung kebutuhan, serta d) Pendelegasian tugas yang tidak optimal. 3) Tahapan monitoring dan evaluasi: a) Kurangnya pemantauan realisasi kegiatan regular b) Kurangnya koordinasi antara tim perencana dan tim monev.
References
Herriyanto Hendris (2012), “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Penyerapan Anggaran Belanja Pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga Di Wilayah Jakartaâ€. Tesis, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Lexy J. Moleong (2001), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
_______________(2008), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Penerbit YKPN Yogyakarta.
Musanef, D. (2006), Manajemen Kepegawaian di Indonesia (Vol. 1), Jakarta: Gunung Agung.
Noeng Muhajir (1996), Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rak Sarasin.
Nugroho, Mashudi Adi (2013), “Analisis Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Penumpukan Pencairan Dana APBN Di Akhir Tahun (Studi Kasus Di KPPN Malang)â€, Jurnal Ilmiah, Malang: Universitas Brawijaya
Putri, C. T. dan Fachruzzaman (2014), “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran pada satuan kerja perangkat Daerah di Pemerintahan Provinsi Bengkuluâ€. Skripsi, Universitas Bengkulu.
Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha (2016), “Buku Pedoman Tesisâ€, Yogyakarta.
Sugiyono (2010), Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : CV. Alfabet.
Welsch, G. A. (1988), Budgeting, profit, planing, and control, New Jersey: prentice-hall.
Yunarto, Imam (2011), “Penganggaran, sekilas perkembangan terkiniâ€, Paris Review, Vol 6, hal 13 – 18.
Yustika, A. E. (2012), Perekonomian Indonesia: Catatan Dari Luar Pagar, Malang: Bayumedia Publishing.