PERAN DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) KERAJINAN DI KOTA MAGELANG

Authors

  • Pranita Dian Vikawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha
  • Syeh Assery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha

Keywords:

The Role of Dekranas, IKM Development.

Abstract

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) merupakan organisasi nirlaba yang menghimpun pencinta dan peminat seni untuk memayungi dan mengembangkan usaha produk kerajinan serta meningkatkan kehidupan pelaku bisnisnya, yang sebagian besar merupakan kelompok usaha kecil dan menengah. Dekranasda memiliki berbagai peran yang harus diembannya dalam pengembangan industri kerajinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Dekranasda dalam pengembangan IKM kerajinan di Kota Magelang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah: a). Peran Dekranasda dalam pengembangan industri kerajinan di Kota Magelang sebagai motivator telah dijalankan dengan baik, sebagai komunikator peran yang dijalankan masih perlu dimaksimalkan, sedangkan sebagai dinamisator peran Dekranasda belum terlihat. b). Beberapa hal yang menyebabkan peran Dekranasda dalam pengembangan IKM kerajinan di Kota Magelang belum maksimal yaitu: (1) belum semua unsur seperti BUMD, komunitas kerajinan, swasta, akademisi dan pelaku kerajinan yang masuk dalam kepengurusan Dekranasda; (2) pendanaan yang masih mengandalkan anggaran pemerintah; (3) IKM yang belum bermental mandiri; (4) penyusunan program dan kegiatan yang masih berdasarkan kegiatan dari Dekranas Pusat dan Dekranasda Provinsi Jawa Tengah; dan (5) belum menggunakan strategi dari dasar untuk menjaring aspirasi dari IKM. c). Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan peran Dekranasda dalam pengembangan IKM kerajinan di Kota Magelang dapat dilakukan diantaranya dengan; (1) penggunaan dana CSR dari BUMD dan swasta; (2) peningkatan sinergitas antar OPD; (3) penyusunan program dengan melibatkan OPD, swasta, BUMD, komunitas, akademisi dan IKM; serta (4) mendorong IKM untuk berinovasi dan menciptakan produk yang trendsetter.

The National Crafts Council (Dekranas) is a non-profit organization that brings together art lovers and enthusiasts to organize and develop handicraft product businesses and improve the lives of business people, most of whom are small and medium-sized business groups. Dekranasda has various roles to play in the development of the craft industry. The purpose of this study was to determine the role of Dekranasda in the development of handicraft SMEs in Magelang City. This type of research is descriptive qualitative. Collecting data using interviews, observation and documentation. The data analysis used is data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study are: a). The role of Dekranasda in the development of the craft industry in Magelang City as a motivator has been carried out well, as a communicator the role that is carried out still needs to be maximized, while as a dynamist the role of Dekranasda has not been seen. b). Several things caused the role of Dekranasda in the development of handicraft SMEs in Magelang City, namely: (1) not all elements such as BUMD, the craft community, the private sector, academics and craftsmen were included in the management of the Dekranasda; (2) funding that still relies on the government budget; (3) SMIs that are not yet mentally independent; (4) preparation of programs and activities that are still based on activities from the Central Dekranas and Central Java Province Dekranasda; and (5) have not used a strategy from the ground up to capture aspirations from SMIs. c). Efforts that can be made to maximize the role of Dekranasda in the development of CSR craft SMEs from BUMD and the private sector; (2) increasing synergy between OPDs; (3) program preparation by involving OPD, private sector, BUMD, community, academics and IKM; and(4) encouraging SMEs to innovate and create trendsetter products. In Magelang City, this can be done by: (1) using funds.

References

Ahmad, M. (2020). Peran Dekranasda Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industri Mawar Suci Anyaman Pandan di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu.

http://repository.uin-suska.ac.id/

Ahyani, H. (2019). Peran Pemerintah dalam Pengembangan Industri Kecil Gerabah di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 7(2)

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmi, Y. (2017). Peran Humas dan Kerjasama Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Samarinda Dalam Mempromosikan Sarung Tenun Samarinda.

Dwi Narwoko & Bagong Suyanto (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Ketiga Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hardiyansyah. (2015). Komunikasi Pelayanan Publik, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media.

Haroeputri, A. A. (1993). Peran Serta Masyarakat Dalam Mengelola Lingkungan. Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Hidayat, R., & Herlambang, Y. (2009).

Pengembangan Tata Kelola Industri Kecil-Menengah di Madura. Jurnal Teknik Industri

Hidayatul, A. d. (2019). Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Kecil Gerabah di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Indra Bastian(2007). Akuntansi untuk LSM dan Partai Potilik, Yogyakarta: Erlangga, 2007

Kuswanti, H. (2016, Maret 13). Belajar dan Motivasi Belajar Menurut Para Ahli. https://www.dkampus.com/2016/0 3/belajar-dan-motivasi-belajar.

Miftah, T. (2002). Perilaku Organisasi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong, J. L. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya.

Najiyati, Sri dan S.R. Topo Susilo. (2011). Sinergitas Instansi Pemerintah Dalam Pembangunan Kota Terpadu Mandiri (The Synergy of Goverment Institutions in The Transmigration Urban

Development). Jurnal Ketransmigrasian [Internet], 28 (2) Desember, pp.113-124

Pendidikan, D. (2022, Januari 25). Pengertian Industri Menurut Para Ahli. https://www.dosenpendidikan.co.i d/industri-adalah/.

Partomo, Tiktik Sartika dkk. (2004).

Ekonomi Skala Kecil / Menengah dan Koperasi. Bogor: Ghalia Indonesia

Poerwadarminta, W. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Balai Pustaka.

Rama Aisan Putra, M. U. (2021). Peran Dekranasda Kota Pontianak Dalam Pendampingan Pelaku Industri Kreatif pada Sektor Kriya dan Fesyen.

Ratnasari, A. (2013) Peranan Industri Kecil menengah (IKM) dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 1(3).

Riyadi. (2002). Perencanaan Pembangunan Daerah Strategis Mengendalikan Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia.

Sarwono, S. W. (2017). Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Silalahi, U. (2011). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama.

Soekonto, S. (2002). Teori Peran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardono, E. (1994). Teori Peran Konsep,Dirivasi dan Implikasinya. Jakarta: Jakarta Gramedia Pustaka Utama.

Susilo, S. N. (2011). Sinergitas Instansi Pemerintah DalamPembangunan Kota Terpadu Mandiri. Jurnal KetransmigrasianVol. 28 No. 2,

-124.

Tentang Dekranas. (2021, Januari). Retrieved from https://dekranas.id.

Terry Launa Ermalia, M. M. (2016). Peran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kabupaten Jombang Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Uno, H. B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.

Downloads

Published

2023-08-05

How to Cite

Vikawati, P. D., & Assery, S. (2023). PERAN DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) KERAJINAN DI KOTA MAGELANG. Jurnal Riset Mahasiswa, 1(1), 130–150. Retrieved from https://jurnal.stieww.ac.id/index.php/jurima/article/view/761